Sabtu, 19 November 2016

Pembangunan Embung di Perumahan Mutiara Gading Timur Kel. MUSTIKAJAYA Kota Bekasi



Warga Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan adanya penyumbatan saluran air yang mengakibatkan banjir di enam perumahan di wilayah Kec Mustikajaya, Kota Bekasi perbatasan dengan Kec Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ketinggian genangan air tatkala banjir mencapai 1,5 meter.
Warga Perumahan Mutiara Gading Timur sekaligus Ketua Forum Warga, Alimudin, mengatakan banjir mulai menghampiri permukiman warga Mustikajaya mulai tahun 2012. Sejak itu, setiap tahun musibah yang sama kembali berulang. Setiap musim penghujan, warga selalu terdampak banjir. Ketika hujan turun lebih dari setengah jam saja, warga di perumahannya sudah mulai was-was.
Warga mencatat banjir tahun ini lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Banjir dalam skala besar terakhir kali terjadi pada 25 September 2007. Ketinggian air bervariasi antara 20 sentimeter sampai dengan 1,5 meter di beberapa titik. Ada dua kecamatan yang terkena dampak tersebut, yakni Kec Mustikajaya, Kota Bekasi dan Kec Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Yang menjadi penyebab adalah Aliran air dari Kali Jambe dan Kali Pete tertahan oleh tumpukan sampah, yang berujung pada penyempitan di crossing tol dekat rest area 19 Tambun Selatan sehingga timbul luapan ke arah permukiman warga. Kedua saluran air tersebut titik pertemuannya berada di Perumahan Mutiara Gading Timur.
Kondisi ini berdampak terhadap warga enam perumahan di dua kecamatan. Kurang lebih ada 19-20 RW di enam perumahan tersebut dengan estimasi Kepala Keluarga (KK) setiap RW-nya mencapai 600 KK. Perumahan yang terdampak, antara lain Perum Mutiara Gading Timur, Pondok Timur Indah, Jatimulya, Dukuh Bima, Bumyagara, Kodam, serta Dukuh Zamrud.
Pada waktu itu Pemerintah kota, ISPI,  pengurus RW 24 dan warga Mutiara Gading Timur musyawarah untuk mengatasi persoalan banjir dan diputuskan pembangunan embung atau bak penampungan air di Blok E.
Dengan dibangunnya embung oleh ISPI walaupun masih sederhana, pada musim hujan tidak separah musim-musim sebelumnya air tidak masuk rumah, lingkungan tidak terisolir oleh air juga tidak ada keluhan warga untuk sementara waktu.


Berikut foto-fotonya:


Minggu, 09 Oktober 2016

Masalah Sosial

Sampah Yang Ada Di Lingkungan Masyarakat

Sampah merupakan suatu material sisa yang sudah tidak terpakai lagi. Sampah dibagi 2 yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Di Indonesia, sampah merupakan masalah yang serius di lingkungan masyarakat karena bisa menyebabkan suatu bencana seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan, dll. Oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa harus peduli akan penanggulangan sampah tersebut.
Di Indonesia, sampah masih dapat dijumpai di beberapa tempat seperti di sungai, lahan kosong, serta yang berserakan di pinggir jalan. Beberapa masyarakat masih belum peduli akan bahayanya sampah yang masih berserakan, apalagi sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu polusi udara yang bisa mengganggu sistem pernapasan dan mungkin menyebabkan penyakit.
Lalu sikap apa yang harus kita lakukan? Merubah perilaku masyarakat sangat penting dalam penanganan sampah terutama dalam kehidupan sehari-hari, seperti: sosialisasi pentingnya lingkungan yang sehat, penanganan sampah yang baik, membuat fasilitas atau bak sampah baik sampah organik dan anorganik, dan memberikan keterampilan ke masyarakat dalam hal penanganan sampah dengan cara daur ulang supaya bisa dimanfaatkan menjadi produk-produk  yang artistik dan komersil.

Jumat, 23 September 2016

ILMU SOSIAL DASAR



ILMU SOSIAL DASAR
BAB 1
PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
            Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.

            Kemudian antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a.    Penduduk: Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b.   Masyarakat: Kelompok individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c.   Kebudayaan: Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.

1.      Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi
     a.     Penduduk dunia dan masalahnya
            b.   Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara berkembang
1.      Pendidikan
2.      Kesehatan
3.      Perhatian Para Negarawan dan Ilmuwan terhadap masalah penduduk dunia
4.      Interaksi Eksponensial dari Lima Variable yang Dominan
            c.      Usaha Mengatasi Masalah Penduduk di Dunia
1.      Penduduk distabilisasi/diseimbangkan
2.      Konsumsi sumber alam dan pembangkitan polusi harus dikurangi
3.      Penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan lebih diutamakan
4.      Penekanan lebih besar diberikan kepada produksi bahan pangan
5.    Prioritas besar besar diberikan kepada usaha-usaha penyuburan dan perlindungan tanah untuk mencegah erosi
            d.     Masalah Penduduk di Indonesia
1.      Rapat Penduduk (Population Density)
2.      Penyebaran Penduduk (Population Distribution)
3.      Kelebihan Penduduk dan Kekurangan Penduduk (Over Population dan Under Population)
4.      Masalah Penduduk yang dihadapi oleh Negara yang Sedang Berkembang
 a)      Masalah kelebihan penduduk
 b)      Masalah tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah
5.      Masalah pendapatan atau produksi perkapita dan tinggi pertumbuhan penduduk
6.      Kebijaksanaan kependudukan
7.      Usaha-usaha yang dilaksanakan kebijaksanaan kependudukan
 a)      Usaha ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian
 b)      Transmigrasi
 c)      Industrialisasi
 d)      Keluarga berencana
 e)      Pendidikan kependudukan
 f)       Migrasi (perpindahan penduduk)

Teori Migrasi
Terdapat beberapa teori secara khusus menjelaskan fenomena migrasi :
1.      Teori Gravitasi ditemukan oleh Ravenstain tahun 1889
2.      Teori Dorong-Tarik (Push-Pull Theory) ditemukan oleh Everett S. Lee tahun 1996
Rumus Tingkat Migrasi:

2.      Pembagian Kerja Dalam Masyarakat
Adapun ketimpang-timpangan yang mempengaruhi usaha-usaha perluasan kesempatan kerja adalah :
1.      Pola pemukiman penduduk antar pulau Jawa dan luar Jawa
2.      Ketimpangan pembangunan antar daerah
3.      Ketidakserasian laju pembangunan di daerah kota dan pedesaan
4.      Kurang berkembangannya informasi pasar tenaga kerja sehingga menimbulkan kesenjangan permintaan dan penawaran tenaga kerja
5.      Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah pembangunan
6.      Ketimpangan koordinasi di dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya
7.      Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan sektor non pertanian
8.      Kekurangan perkembangan antara sektor formal dan non formal
9.      Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung
10.  Faktor pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung
11.  Faktor Pendorong (Push Factor) dan Faktor Penarik (Pull Factor) : Proses Urbanisasi

      3.      Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan = cultuur ( Bahasa Belanda ) = culture ( Bahasa Inggris ) = tsaqafah ( Bahasa Arab ) ; berasal dari perkataan Latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti cultre sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untu mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta “Budhayah” yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.


BAB 2

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

1.      PENGERTIAN INDIVIDU         
      “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peraanan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spedifik dirinya yang memiliki 3 aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek sosial-kebersamaan.

2.      PENGERTIAN KELUARGA
       Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan prymari group.

            A.     PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
      Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

            B.     MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
     Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirincikan kedalam beberapa fungsi, yaitu :
a.       Fungsi biologis
b.      Fungsi Pemeleiharaan
c.       Fungsi Ekonomi
d.      Fungsi keagamaan
e.       Fungsi Sosial.

3.      PENGERTIAN  MASYARAKAT
      Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
            a.       Masyarakat sederhana
           Dalam lingkungan masyarakat sederhana(primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
            b.      Masyarakat maju.
            Memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

1.      Masyarakat Non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (prymari group) dan kelompok sekunder (secondary group)
2.      Masyarakat Industri
Ketika berkembang pesatnya industri di eropa pada abad ke-15. Hal tersebut melahirkan bentuk pembagian kerja antara majikan dan buruh. Semula pembagian kerja antara majikan dan buruh atau mereka yang magang bekerja berjalan serasi, namun laju pertumbuhan industri membawa konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata.

4.      HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

            A.     MAKNA INDIVIDU
Manusia adalah mahluk individu. Mahluk individu berarti mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
           B.     MAKNA KELUARGA
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupaka sebuah grup yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
           C.     MAKNA MASYARAKAT
Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya, atau dengan kata lain : kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan, dan sebagainya.






Sumber Referensi:
       ·         Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta